1 Syawal 1431H en Metz

Uhmm, I think I’m gonna write this story in Bahasa, coz’ I kinda miss home right now @_@ I used to spend Eid day with my family, and not this year, huks…

But it’s okay, I had a very great Lebaran anyway ^^. Let’s see… *akan sangat panjang ceritanya XD*

Jam 4 pagi sudah harus bangun, karena rencananya mau naik kereta jam 06.24 ke… Metz! Tadinya mau ke Paris, berburu ketupat dan kawan-kawannya di KBRI, tapi… tiket kereta ke Paris mahal bok ^^;. Apalagi kalau beli sehari sebelum berangkat, beuhh… Jadilah kami *saya dan Rona, sesama rakyat Indonesia di Nancy* memutuskan berlebaran di Metz, menemani Pak Jaka, yang sendirian saja di Metz. Tentu saja, sekalian jalan-jalan ^^v

Sekilas info… Metz adalah salah satu kota di region Lorraine, sama seperti Nancy. Terletak di sebelah utara Nancy, dan berjarak kira-kira 40 menit *dengan kereta* dari Nancy. Sekarang, Metz adalah ibu kota dari Lorraine *dulunya Nancy*. Jadi bisa dibilang Metz adalah kota pusat administratif, sedangkan Nancy adalah kota pusat bisnis. Memang Nancy lebih ramai jika dibandingkan dengan Metz.

Lanjut… Saya keluar rumah kira-kira jam 05.10. Masih gelap, dingin, sepi belum ada orang sama sekali, jalan menuju halte bus. Apesnya, waktu lagi asik jalan tiba-tiba busnya lewat di depan mata, ga mungkin kekejar -_-. Sampai di halte, mengecek jadwal bus, baru ada bus lagi 40 menit kemudian T___T. Akhirnya memutuskan untuk jalan kaki ke stasiun *sekitar 2,5 km, setengah jam jalan kaki*.

Sampai di pusat kota, udah ga sanggup jalan lagi, dingin buanget. Naik tram deh, padahal dekat, cuma melewati 1 halte :)). Sekitar jam 06.40 berangkat deh dari Nancy, ga jadi naik yang 06.24 karena udah telat ;p. Sampai Metz jam setengah 8, dan sudah dijemput Pak Jaka di stasiun.

Langsung menuju mesjid *well, bentuknya sih kayak apartment biasa ^^* yang terletak di Centre-Ville, untuk sholat Ied. Naik ke lantai atas, untuk wanita, dan sudah berkumpul ibu-ibu. Menurut Pak Jaka sih, mesjid ini mesjid Arab, makanya sholat Ied di hari Jumat. Kalau mesjid Turki sudah lebaran di hari Kamis.

Akhirnya mendengar takbiran juga ^^, entah kenapa malam sebelumnya tiba-tiba kangen sama suara malam takbiran di rumah. Selesai sholat, kan ada doa tuh, entah kenapa saya merasa doanya puanjang banget, sampai ketiduran *ngantuk, bangunnya pagi banget soalnya ~_~*. Terus baru nyadar, itu bukan doa tapi khotbah, karena khotbah-nya kan dalam bahasa Arab juga :)). Lalu, salam-salaman, sambil cipika-cipiki. Menurut Rona, kalau cipika-cipiki, harus sampai bunyi “cup cup mmuah”, ga cuma menempelkan pipi aja ^^. New tradition to learn..

Lalu, waktu mau pulang, ditanya-tanya sama ibu-ibu itu. Dari negara apa, dari mana, dan basa-basi lainnya. Kebanyakan Rona sih yang ngomong, saya kan masih ble’e bahasa Perancis-nya XD. Begitu tahu kami dari Nancy, jauh-jauh ke Metz untuk sholat Ied, langsung dikasih kue lebaran 2 piring! Benar-benar berkah lebaran, karena kami memang belum sarapan :)) And it was delicious… Thank you so much madame ^^

Lalu, kami menuju rumah Pak Jaka. Mampir dulu ke pinggir sungai untuk menikmati kue pemberian. Pemandangannya bagus… Sayangnya, ehem, karena suatu dan lain hal, foto-foto di memory card saya hilang mulai dari sini ^^; termasuk foto-foto jamuan santap lebaran di rumah Pak Jaka.

Di rumah Pak Jaka, kami menikmati pizza *yang sebelumnya dibeli di Cora, hypermarket di sekitar sana* sebagai menu santap lebaran kami. Dan karena Pak Jaka berlangganan layanan telepon gratis *bukan gratis sih, fixed cost, sekitar 30 euro per bulan tapi bisa telepon sepuasnya :D*, jadi kami bergantian telepon ke rumah masing-masing. Senangnyaaa!! ^^ Dengan demikian lebaran terasa lengkap sudah…

Setelah kenyang, waktunya… jalan-jalan! I think pictures will tell you better, here we go… *untung foto-foto ini ga hilang juga dari memory card ;p*

Mampir di tepi danau, di Technopole. Lagi asik foto-foto, si kakek yang lagi duduk santai di tepi danau tiba-tiba minta difoto juga ^^. Baiklah… “un, deux…” ckrek!

Ada Georgia Tech, di Perancis ^^. Cabangnya Georgia Institue of Technology yang di Atlanta, USA sana sepertinya.

Untungnya, cuaca cerah! Amat sangat mendukung untuk jalan-jalan. Langitnya… indescribable ^^ Tujuan selanjutnya: Fort de Queuleu!! Salah satu bekas tempat kamp konsentrasi Nazi di masa Perang Dunia II. Waktunya wisata sejarah, hehe… Anyway, sekarang tempat ini dibuka untuk umum, dan jadi semacam taman untuk berolahraga.

Benteng ini sempat menjadi milik Jerman ketika Perancis kalah dalam Franco-Prussian War. Oleh Jerman benteng ini dinamai Fort Goeben. Sejarah paling menyedihkan dari benteng ini adalah ketika sebagian lokasi dari benteng ini digunakan oleh Nazi sebagai ‘interrogation center’ alias tempat penyiksaan bagi anggota pemberontak Perancis yang tertangkap, yaitu di tahun 1943-1944. Saya kutip dari wikipedia saja ya…

“During the Annexation of the Moselle during World War II the fort was used starting in 1943 by the German occupiers as an internment camp (S Sonderlager) for members of the French Resistance, including Joseph Derhan. The fort was called the “Hell of Queuleu” (Enfer de Queuleu). It was not a concentration camp, but an interrogation center for captured or arrested members of the Resistance, commanded by Schutzstaffel Hauptscharführer Georg Hempen. Between 1500 and 1800 people were detained at Queuleu. Prisoners were held in Casemate A of the fort. Thirty-six died there and four escaped through a ventilation shaft.”

Dan inilah dia, salah satu penghuni Residence Universitaire Queuleu :)) Ada lagi yang berminat tinggal di sini? Gratis loh… Hoya, alhamdulillah selama jalan-jalan di sana tak ada penampakan ;p Tapi…

Ada yang aneh dengan ayunan ini, entah kenapa ga berhenti berayun 😉 Kira-kira siapa ya yang lagi main ayunan di situ, hihi… Btw, saya sempat main ayunan di sini, walaupun ada tulisannya “1 à 10 ans”, tapi berat badan saya kan hampir sama dengan anak umur 10 tahun di sini, iya kan? ;p

Begitu keluar, terlihat ada monumen yang dibangun sebagai pengingat akan penderitaan para tawanan di sini di jaman dahulu kala. Wisata sejarah selesai ^^ lanjut ke… wisata kota Metz!

Lagi asik foto-foto, hampir saja disosor… >_< Entahlah, antara dia pengen difoto dari jarak dekat, atau ga suka difoto ;p

Matahari sudah terbenam, waktunya pulang ^^. Sudah jam 8 malam, demi supaya bisa sampai di Nancy sekitar jam 9, kami naik kereta jam 20.24. Soalnya, di Nancy bus terakhir ya sekitar jam 9 malam, kalau sampai lebih dari itu berarti harus pulang jalan kaki dari stasiun. Padahal… kaki serasa sudah hampir copot, karena dipake jalan-jalan seharian di Metz ^^;

Sesampainya di Gare Nancy, mampir dulu ke kios kebab, lapar… belum makan malam. Setelah dapat kebab, langsung lari-lari ke halte bus terdekat. Sampai di halte, melihat jadwal bus, ternyata masih sempat mengejar bus terakhir. Baru duduk 1 menit, busnya datang, pas banget ^^v.

Sampai di rumah, makan kebab segede gaban itu *ga habis, sisa setengah untuk sarapan esok hari :9*, oles-oles counterpain di kaki, lalu… tidur!!  Fyuhh, what a day… But a very fun one indeed ^^ Thanks to Rona and Pak Jaka for making my Ied day wonderful…

8 thoughts on “1 Syawal 1431H en Metz

  1. paramitopia says:

    @mbak nyun: aminnn! ^^ iya mbak, seneng banget plus terharu kok ibu2 itu tau aja kami belum sarapan dan kangen kue lebaran di rumah 😉 salah satu yang paling berkesan di lebaran tahun ini…

    @rona: eheheh, di-link ah namanya ;p pak Jaka ga punya blog sih ya kayaknya..

  2. Dito says:

    Bonjour ka!
    saya dito dr jakarta, rencana mau ambil s1 di prancis, mau pilih di metz. boleh tidak saya minta contact person Pak Jaka yang ada di cerita ini? email nya saja juga gpp. merci d’avance

    Bonne journee 🙂

    • paramitopia says:

      alamat emailnya: jaminata [at] yahoo [dot] com
      saya dapet dari milis group PPI Prancis (kalau misalnya ditanya sama yang bersangkutan ^^)

Leave a Reply to lek Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *