Satu Bulan

Milestone pertama yang terlihat, satu bulan. Yap, sudah sejak sekitar sebulan yang lalu saya akhirnya terdampar di kota indah bernama Nancy, di Perancis… Eropa! Well, perjalanan masih amat panjang, masih sekitar 23 bulan lagi. Tapi sebulan pertama biasanya memang yang paling berat. Rasanya campur aduk, gabungan antara euphoria, culture shock, weather shock, dan stress.

Euphoria, jelas, semua terlihat lebih indah. Wah, sungai ini indah, taman itu indah, bangunan itu juga. Bahkan daun-daun musim gugur yang berserakan di jalan pun terlihat indah. Padahal di tanah kelahiran sana pasti juga banyak pemandangan yang jauh lebih indah. 

Culture shock, 2 minggu pertama saya lebih banyak diam mengamati dan menyerap segala sesuatu. Terlalu banyak hal-hal baru di sini. Wow, people kissing everywhere like no one cares ;p atau.. oh, harus pencet tombol supaya pintu bus-nya terbuka. Tentu saja masih banyak lagi yang harus diketahui. Peta dan jalan misalnya, tak terhitung berapa kali nyasar -_-;;.

Oh ya, dan betapa saya harus membiasakan kaki dibawa jalan berkilo-kilometer. Karena bus amat sangat jarang ditemui setelah jam 8 malam ataupun sebelum jam 6 pagi. Di saat-saat itulah biasanya saya merindukan keberadaan supir angkot dan tukang ojek, bahkan tukang becak, yang selalu siap siaga kapan saja dan di mana saja ;p.

Weather shock, yang tadinya tinggal di daerah tropis, di mana suhu bisa mencapai 30 °C hampir sepanjang tahun, sekarang harus menghadapi suhu satu digit di malam hari. Bahkan kadang di siang hari pun suhunya hanya belasan. Dua hari pertama saya memakai baju sampai 3 lapis, padahal masih terhitung musim panas ^^;.

Tapi sekarang sudah mulai terbiasa, dan anehnya, walaupun cuaca dingin sampai hari ini saya masih sehat walafiat, belum pernah terserang flu ;). Dan… ehem, cuaca dingin membuat mulut rasanya ingin mengunyah terus. Sepertinya tubuh sedang mempersiapkan diri menimbun lemak untuk musim dingin (yang penting sehaaat) ;p.

Terakhir stress, karena harus mengurus dokumen ini dan itu. Bank, asuransi, registrasi kuliah, visa (residence permit), residence a.k.a tempat tinggal. Ditambah lagi, ada masalah dengan nama, karena dulu waktu daftar menggunakan nama ‘Paramita Mirza’ yang notabene bukan nama saya. Fyuh.

Tapi sekarang, semua sudah jauh lebih baik :). Alhamdulillah. Walaupun terkadang rasanya seperti spons basah yang sudah mencapai titik jenuh. Di minggu pertama, karena suatu dan lain hal terpaksa diperas habis-habisan, dan rasanya benar-benar tidak enak :(. Sekarang saya sudah menemukan cara lain ^^v yaitu… dijemur dan diangin-angin! Alias: berjalan-jalan di bawah sinar matahari, atau di tengah angin malam, berusaha menemukan tempat-tempat yang pemandangannya memukau mata dan kamera.

How can I be sad after had been shown such a beautiful sky? 😉

Semoga bulan-bulan berikutnya lebih baik lagi, dimudahkan segala urusan, dan dilancarkan kuliahnya, sehingga tak terasa sudah waktunya untuk pulang.

Pulang…

Terawang kerinduan yang tak selalu kau pahami itu, kini perlahan membawamu pada sebuah pengertian. Bahwa demikianlah sebuah akar menghidupi seseorang. Sejauh apa pun perjalanan, akan senantiasa akar itu mengikutinya dalam ingatan demi membawanya kembali pada suatu ketika. Demikianlah seorang perantau menuju pulang pada akarnya, justru di ujung pencariannya.

Dikutip dari Cerpen Femina No.34/XXXVIII “Akar Hidup” karya Sanie B. Kuncoro

Aku… pasti pulang.

But for now, allow me to say…

😉

7 thoughts on “Satu Bulan

  1. Anggita says:

    Hey there Paramita..

    Lagi iseng-iseng browsing mau nyari tentang dokumen OFII, ketemu blog kamu. Baru sebulanan juga ya di Prancis? Voila, berarti kita seperjuangan. Aku juga sedang studi di Prancis, tepatnya di kota Rennes. Boleh kenal kan, sekalian berbagi cerita dan nanya-nanya ini itu?

    Aku add facebook kamu ya. Salam kenal. Bon journee..

    -Anggita-

Leave a Reply to Anggita Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *