Meniti Jalan Menuju Roma (part 2)

Langkah Kedua – TOEFL

Dari beberapa blog penerima beasiswa Erasmus Mundus yang saya baca, beberapa orang menjadikan langkah ini langkah terakhir, karena… modalnya besar ^^;. Yaitu, mengikuti tes kemampuan berbahasa Inggris berstandar international *TOEFL/IELTS, atau tes lain yang sejenis*, karena pasti menjadi persyaratan aplikasi di setiap program.

Saya kurang tahu bagaimana mekanisme menunda mengirimkan hasil TOEFL untuk mengajukan aplikasi *setelah diterima baru mengirim hasil TOEFL*, mungkin tergantung kebijakan di program yang bersangkutan. Saya pribadi memilih untuk mengikuti TOEFL dulu, karena termasuk dalam persyaratan aplikasi. Menurut saran dari teman, sangat penting untuk mengirim dokumen selengkap-lengkapnya sesuai dengan persyaratan aplikasi. Pertimbangan kedua, saya memutuskan bahwa lanjut atau tidaknya saya mengejar beasiswa ini tergantung dari nilai TOEFL saya nantinya ^^ *kalau bagus, lanjutkan!*.

Bagi yang masih bingung memilih antara TOEFL atau IELTS, artikel-artikel berikut ini mungkin bisa lebih menjelaskan:

Karena memilih TOEFL, saya akan lebih membahas tentang TOEFL ;p. Salah satu lembaga yang menyelenggarakan TOEFL berstandar internasional adalah ETS *sejujurnya saya tak tahu lagi sih, lembaga lain selain ini ;p*. Setelah masuk ke website-nya, pertama-tama cek dulu jadwal TOEFL yang diselenggarakan di Indonesia, klik button ‘Choose Your Location’. Walaupun format TOEFL yang ditawarkan ada 2: internet-based (iBT) dan paper-based (PBT), tapi bisa dilihat bahwa di Indonesia, hanya ada jadwal untuk iBT, dengan biaya sebesar $165.

Registrasi bisa dilakukan secara online. Bagi yang bingung cara registrasi online, lebih baik datang langsung ke kantor perwakilan ETS di Jakarta, atau melalui telepon. Metode pembayaran lewat registrasi online biasanya menggunakan credit card, karena waktu itu saya belum punya jadi pinjam dulu ;p.

Pada saat registrasi, biasanya ada pilihan untuk mencantumkan tujuan hasil TOEFL dikirim, kalau tidak salah bisa dikirim ke maksimal 3 institusi *gratis*. Biasanya, program Erasmus Mundus mewajibkan hasil TOEFL yang dikirim langsung oleh ETS, bukan hasil scan dan dikirim oleh kita sendiri. Jadi kita wajib membaca dengan teliti di website program Erasmus Mundus yang diminati, hasil TOEFL harus dikirim ke mana. Alamat itulah yang kemudian dicantumkan pada saat registrasi *kalau belum pede dengan hasil TOEFL sih sebaiknya nanti saja, minta dikirim setelah nilainya keluar ;p*.

Di Indonesia, tes diadakan di beberapa kota besar, tidak hanya di Jakarta. Waktu itu saya memilih mengikuti tes di Bandung *sekalian jalan-jalan ^^*, di kampus UPI. Pengalaman saya mengikuti TOEFL bisa dibaca di sini, yang jelas waktu tes: 4 jam! Selesai tes saya mabok :))

Beberapa tips bagi yang hendak mengikuti tes TOEFL:

  • Banyak latihan soal TOEFL dengan format iBT, di internet bisa didapat contoh-contoh soal yang bisa dikerjakan. Terutama untuk sesi reading, *menurut saya* sesi yang paling mudah dikejar poinnya.
  • Pada saat sesi listening (dan speaking/writing yang ada listening-nya), gunakan kertas coret-coret semaksimal mungkin. Catat keyword apapun yang terdengar.
  • Latihan berbicara, terutama menceritakan hal-hal pribadi *seperti tentang kota anda tinggal*, dan berpendapat tentang sesuatu. Jujur saja, poin saya jatuh di situ ^^;.
  • Banyak membaca! Akan sangat membantu pada saat mengarang untuk sesi writing ;p.
  • Persiapkan pikiran, mental, dan stamina, karena waktu tes cukup lama.

Saya ikut tes TOEFL akhir November, dan kalau tidak salah 1-2 minggu setelah tes, awal Desember, nilainya sudah keluar. Alhamdulillah hasilnya bagus ^^. Menurut seorang teman, walaupun batas minimal yang disyaratkan oleh program biasanya kisaran 80 *untuk program LCT yang saya incar minimal 79*, akan lebih baik jika nilai TOEFL berada di kisaran 90. Maka itulah saya memutuskan untuk lanjut melangkah.

(bersambung…)

2 thoughts on “Meniti Jalan Menuju Roma (part 2)

  1. Nabila says:

    Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda, anda bisa kunjungi di UG-iBT untuk mencoba test iBT di Lembaga Gunadarma. Terima Kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *