Tragedi Calico Jantan

Hari ini buka Google, muncul gambar kacang-kacangan. Ternyata ulang tahun Gregor Mendel, seorang pakar genetika yang pasti dikenal lewat buku Biologi waktu SMP dulu. Beliau terkenal lewat eksperimennya pada kacang polong, dan salah satu kasus yang juga saya ingat adalah tentang kucing calico, alias belang tiga. Dengan teori genetika tersebut, disebutkan bahwa tidak mungkin ada calico yang berjenis kelamin laki-laki. Kenyataannya? Ada tuh ^^ Seperti yang dijelaskan di buku Cats are Not Peas oleh Laura Gould.

Saya tiba-tiba ingin menulis tentang ini, selain karena hari ini ulang tahun Mbah Mendel, baru saja kemarin sang Mama menemukan anaknya Snowy *kucing calico betina, tapi didominasi warna putih* sudah mati, dalam keadaan leher nyaris putus. Dan memang si anak kucing itu berbulu belang tiga.. jantan.

Yap, mitos bahwa anak kucing calico jantan pasti dimakan induknya itu memang benar adanya, kenyataan.. bukan mitos. Ini bukan kejadian yang pertama kali, sebelumnya juga sudah pernah. Tapi.. kalau dari pengalaman di sini, yang membunuh bukan ibunya, melainkan bapaknya. Si ibu tak tega mungkin. Buktinya, beberapa hari yang lalu Snowy memang memindahkan anak-anaknya yang semula aman sentosa di keranjang, ke tempat tersembunyi, mungkin disembunyikan dari si bapak. Sayangnya tetap saja si anak kucing calico jantan itu jadi korban.

Sedikit penjelasan tentang calico jantan. Warna bulu pada kucing ditentukan oleh gen, sebutlah “O” (Orange) untuk warna kuning, dan bentuk resesifnya “o” untuk warna hitam. Gen warna ini selalu terikat dengan kromosom X. Nah, supaya kucing jantan berbulu belang tiga, berarti harus mempunyai sepasang kromosom X yang terikat dengan gen O dan o sekaligus, tapi juga mempunyai kromosom Y. Jadilah kucing tersebut bersifat triploid dengan kromosom XOXoY, kelainan seksual macam ini disebut sindrom klinefelter, berkelamin ganda.

Lalu, kenapa anak kucing calico jantan (hampir) selalu dibunuh oleh induknya? Konon katanya kucing ini berstamina lemah karena memiliki jumlah kromosom yang berlebihan, bisa mengalami kelainan hormon. Dan bisa dipastikan kucing ini fertil alias mandul. Jadi daripada dibesarkan tapi menderita lebih baik dibunuh sejak kecil. Ternyata kucing punya tradisi juga ya ^^;

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *