Asik ya, kalau punya asisten pribadi secanggih JARVIS *Just A Rather Very Intelligent System*-nya Tony Stark. Kalau mau nulis blog tinggal dikte aja, ga usah repot-repot ngetik :))
Atau KITT *Knight Industries Two/Three Thousand*-nya Michael Knight, ga perlu deh belajar nyetir, tinggal bilang aja mau ke mana lalu duduk manis ;p Bisa jadi temen ngobrol juga…
Atau Karen Plankton, WIFE *Wired Integrated Female Electroencephalograph*-nya si Plankton, otak di balik rencana-rencana untuk mencuri Krabby Patty, yang tak pernah tak gagal. Btw, emang ga ada ya plankton betina, sampe harus kawin sama komputer??
Yap, semua itu adalah Artificial Intelligent (AI) System, sistem yang memiliki kecerdasan agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Memang ada beberapa persoalan dimana komputer bisa lebih jago dalam menyelesaikannya, biasanya persoalan komputasi. Tapi, masih banyak kondisi dimana komputer masih belum bisa menyamai kemampuan otak manusia.
Salah satunya adalah, bagaimana komputer bisa memahami apa yang kita ucapkan, dan memberikan respons dengan tepat, seperti yang digambarkan oleh film-film di atas *di film, tentu saja respons adalah hasil rekaman sang pengisi suara ;p*. Cabang dari AI yang mempelajari hal ini adalah Natural Language Processing (NLP).
Tercakup di dalam NLP di antaranya:
- Speech Recognition dan Speech Generation, mengubah suara menjadi teks *supaya lebih mudah diproses* dan sebaliknya.
- Question Answering, diberikan pertanyaan dalam bahasa manusia, komputer juga harus mampu menjawab dalam bahasa manusia.
- Machine Translation, menerjemahkan teks ke bahasa lain secara otomatis *kayak Google Translate*.
- Automatic Summarization, membuat summary atau key point dari sebuah teks yang panjang.
- Information Extraction *Tugas Akhir saya ^^v*, mengekstrak secara otomatis informasi terstruktur dari sebuah teks atau dokumen yang tidak terstruktur. Contoh: dari iklan lowongan kerja, bisa diambil secara otomatis informasi perusahaan, posisi/jabatan, deadline aplikasi, dsb.
Nah, salah satu cara supaya komputer bisa memiliki kecerdasan tersebut adalah dengan Machine Learning (ML), alias pembelajaran mesin. OOT dikit, dulu waktu kuliah, mengambil mata kuliah ML kesannya keren, karena bisa bilang “Iya nih, gw mau ML dulu di 7605” :))
Intinya adalah, bagaimana caranya supaya komputer mampu menghasilkan pengetahuan dari hasil interaksinya dengan lingkungannya dan menyimpannya, agar dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan. Persis seperti yang dapat dilakukan oleh manusia. Jujur, mempelajari bidang ini rasanya kagum berat sama pencipta kita, bisa menciptakan sesuatu yang sangat menakjubkan: otak manusia.
Language and Communication Technologies (LCT) adalah salah satu program yang ditawarkan oleh Erasmus Mundus untuk tahun ajaran 2010-2011, yang mempelajari hal-hal yang disebutkan di atas. Karena tertarik mempelajari hal-hal di atas *dan kesempatan berkeliling Eropa selama 2 tahun ;p*, saya memutuskan mencoba apply.
Sebenarnya ada satu lagi, International Masters in Natural Language Processing and Human Language Technology *fyuhh, panjang*. Tapi, entah kenapa rasanya kurang pede kalau apply untuk program itu *takut saingannya banyak*. Padahal, tak ada salahnya mencoba ya?
I believe that this field has a promising future to develop a technology that will understand human language. And someday we can communicate verbally with computers, just like what we often see only on movies.
… adalah kalimat penutup dari motivation letter a.k.a statement of interest yang saya tulis. Terkadang, imajinasi di dalam film memang menjadi motivasi untuk mengembangkan teknologi di dunia nyata ;). Sebuah bukti bahwa otak kanan juga penting dalam proses berpikir. Betapa keseimbangan antara fungsi otak kanan dan otak kiri sangat dibutuhkan *lagi-lagi kagum berat sama otak manusia >.<*.
Mungkin, kalimat tersebut pulalah yang membuat saya berhasil mendapatkan kunci untuk membuka gerbang salah satu impian… benua Eropa.
Apa kerennya ngomong “Iya nih, gw mau ML dulu di 7605?? Itu keren apa gimana yaa?? 😛
hoho… iya yah, kok kayaknya kalo ngomong itu bukan di lingkungan IF, horor…