Meniti Jalan Menuju Roma (part 3)

Langkah Ketiga – Surat Rekomendasi

Salah satu persyaratan yang hampir pasti ada di setiap program adalah: letter of recommendation. Biasanya program meminta dua orang sebagai referral, alias yang memberikan rekomendasi. Salah satu yang paling memungkinkan adalah dosen wali waktu kuliah atau dosen pembimbing tugas akhir (skripsi). Atau mungkin juga atasan di tempat bekerja.

Karena bidang program yang saya incar sesuai dengan tugas akhir saya waktu kuliah S1, jadi saya minta tolong pada dosen pembimbing untuk memberikan rekomendasi. Lagipula, kebetulan waktu itu tugas akhir saya merupakan bagian dari riset sang dosen pembimbing. Satu rekomendasi lagi saya minta tolong pada dosen yang ikut serta di riset yang sama. Fyuh, pas! ๐Ÿ™‚

Perlu dicermati bagaimana prosedur pengiriman surat rekomendasi, karena sepertinya berbeda untuk setiap program. Di program LCT, pada saat aplikasi yang perlu dicantumkan hanya alamat email sang referral. Jadi sang referral harus mengirimkan sendiri surat rekomendasi via email, atau snail mail (surat biasa). Di website LCT dicantumkan ke mana surat tersebut harus dikirimkan, juga template surat rekomendasi yang harus dikirim.

Jadi, untuk surat rekomendasi saya cuma bisa minta tolong, lalu kemudian memastikan bahwa sang referral sudah mengirimkan email berisi surat rekomendasi tersebut. Bagian memastikan ini penting hukumnya, karena waktu itu, seminggu sebelum deadline saya bertanya pada bapak dan ibu dosen apakah emailnya sudah dikirim, dan ternyata… belum ^^;.

Langkah Keempat – Aplikasi Online

Untuk program LCT, pertama-tama kita harus mengisi form online dengan data-data pribadi, data-data sang pemberi referral, maupun data-data yang berhubungan dengan studi (termasuk motivasi mengikuti program). Di sini saya melakukan satu kesalahan fatal (yang kemudian amat saya sesalkan setelah sampai di sini -_-).

Jadi… teruntuk anda-anda sekalian yang hanya mempunyai satu kata di akta lahir sebagai nama (mungkin sekarang sudah jarang ya), jangan menggunakan nama lain sebagai last name, karena justru last name-lah yang dianggap penting, dan harus sesuai dengan dokumen lain seperti: akta lahir dan paspor.

Saya menuliskan PARAMITA sebagai first name, dan MIRZA (nama ayah) sebagai last name, padahal di akta lahir dan paspor yang tercantum hanya PARAMITA. Seharusnya saya menggunakan nama tersebut baik sebagai first name, maupun last name: PARAMITA PARAMITA. Aneh sih, tapi apa boleh buat ^^; *sempat stress mengurus kesalahan nama ini*.

Setelah mengisi form online, langkah berikutnya adalah meng-upload hasil scan semua dokumen yang diminta sebagai persyaratan. Baca dengan teliti semua persyaratan yang dibutuhkan. Dua hari sebelum deadline (8 Januari 2010), saya iseng membaca lagi semua persyaratan dokumen, dan baru sadar bahwa dokumen hasil TOEFL juga termasuk yang harus diupload. Saya kira karena ETS sudah mengirimkan hasil TOEFL langsung ke program, maka hasil scan dokumen tidak diperlukan lagi, ternyata… perlu ^^;

Langkah Kelima – Menunggu (sambil Berdoa)

Yap, setelah itu, yang bisa dilakukan hanya menunggu hasil pengumuman keluar. Menurut website LCT, hasil pengumuman baru bisa dilihat sekitar akhir bulan Maret.

Tanggal 17 Februari 2010, masuk email baru dengan subject: Erasmus Mundus European Master Program in Language and Communication Technologies (LCT). Rasanya jantung meloncat-loncat seketika, dan dengan tangan gemetar saya klik subject email tersebut. Lalu…

Dear Paramita Mirza,

The EM LCT Selection Committee would like to notify you, by the present letter, that your application has been retained after a number of evaluations and that we are considering your name for an Erasmus Mundus grant.We are contacting you to verify:

1) That you confirm your application to the EM LCT Masters.

2) That you agree to the following allocation of sites for your studies:
Year 1: University of Nancy 2
Year 2: Free University of Bozen-Bolzano (FUB)

3) That you declare that your participation in the EM LCT Masters depends on the allocation of an Erasmus Mundus grant in your name.

Thanking you very much for your consideration in advance, I am really looking forward to hearing from you as soon as possible.

Best regards,
Valia Kordoni
LCT Coordinator

Alhamdulillah ๐Ÿ™‚

Jalan menuju Roma pun akhirnya terbuka dengan lebar. Yang bisa saya lakukan selanjutnya hanya berusaha dan berdoa semoga kerikil-kerikil di jalan tersebut tidak akan menghalangi saya untuk terus berjalan…

Semoga anda sekalian juga menemukan jalan anda masing-masing. Good luck!!

10 thoughts on “Meniti Jalan Menuju Roma (part 3)

  1. ira says:

    ihiyy.. thx infonya!

    Mau nanya, Mita, kalau rekomendasi dikirim dari imel referral, itu mesti ditanda tangan juga kah? jadi hasil scan gitu? Atau ga perlu?

    Thq lagi.. ๐Ÿ˜€

  2. ira says:

    Mita, mau nanya lagi.. *malu-malu..

    Kali ini soal aplikasi online, bagian Education yang diminta nge-list course di bidang mathematic, cs, ama linguistic.

    Dulu masukin per matkkul, ato dikelompokin misal di database: berapa %, dll.

    Makasi.. ๐Ÿ˜€

  3. paramitopia says:

    kalau ga salah dulu masukinnya per matkul, tapi ga semuanya… yang kira2 penting dan ada hubungannya sama program, persennya sesuai A,B,C nya, heheh

  4. Yudiz says:

    Mita mau tanyaaa… dulu waktu daftar EM udah pernah apply sebelumnya ato itu ur 1st try?? ^^, salutttt

    makasiiihhh ๐Ÿ˜ฎ

    • paramitopia says:

      Itu.. pertama kali nyoba ^^ eh nyangkut, hehe.. Alhamdulillah.. Btw, lagi mau daftar atau udah keterima? Apapun itu, semoga sukses yaaa ๐Ÿ˜‰

  5. Yudiz says:

    wahhh sippp!!!!!! prouddd of u!! ni juga lagi mau apply for next year,,1st time juga,,cuma kadang suka underestimate dulu klo denger crita yg cari scholarship daftar berkali2 ga ketrima…wkekeke tp klo denger km lgsg ktrima saya jd lebih smangat!!! eh dulu fresh grad ato ud kerja dulu? ^^

    • paramitopia says:

      hooo.. iya, semangaaat!! ^^ dulu setelah lulus sempet kerja dulu hampir 2 tahun.. sengaja sih, soalnya waktu itu udah bosen belajar 4 tahun ๐Ÿ˜‰ eh, ternyata kerja lebih ga enak daripada sekolah, jadi kabur deh cari beasiswa, hihi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *